"PMII Wahid Hasyim, Bisa Apa?": Refleksi Kritis Menjelang 22 Tahun Perjalanan

 

Semarang, 16 Juni 2025 — Dalam rangka menyambut usia ke-22, PMII Komisariat Wahid Hasyim Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) menggelar kegiatan reflektif bertajuk “PMII Wahid Hasyim, Bisa Apa?” yang berlangsung di ruang B1.01, Unwahas. Kegiatan ini menjadi ajang evaluasi terbuka sekaligus ruang diskusi kritis tentang arah dan masa depan organisasi kaderisasi tersebut.

Diskusi menghadirkan tiga pemantik utama, masing-masing membahas isu yang berbeda namun saling berkaitan. M. Nabil Fauzulaini, S.M, demisioner Ketua Komisariat PMII Wahid Hasyim 2024, membuka diskusi dengan membedah tantangan dan permasalahan kaderisasi yang menurutnya kini tengah mengalami stagnasi identitas dan semangat perjuangan.

Sementara itu, Fathunnaja, S.A, S.P, demisioner pengurus tahun 2023, mengulas fenomena diaspora kader, sebuah kondisi di mana kader PMII menyebar ke berbagai sektor namun kerap kehilangan keterikatan ideologis dan semangat kolektif sebagai gerakan.

Pemantik terakhir, Qiqiya Tantowi Aziz, S.H, demisioner pengurus 2022, menyoroti dinamika internal kampus yang sering kali menjadi hambatan sekaligus tantangan dalam membangun sinergi antara PMII dan struktur akademik kampus.

Ketua Komisariat PMII Wahid Hasyim saat ini, Fajri Hermansyah, dalam sambutannya menekankan bahwa usia 22 tahun harus dimaknai lebih dari sekadar perayaan.

“Pertanyaan ‘PMII Wahid Hasyim, bisa apa?’ bukan untuk merendahkan, tapi untuk menggugah. Apakah kita hanya nyaman di ruang-ruang diskusi, atau berani menjawab tantangan zaman dengan kontribusi nyata?” ujarnya.

Fajri menegaskan bahwa PMII harus tetap menjadi ruang perjuangan nilai dan bukan sekadar tempat aman bagi para kader. Ia mengajak seluruh kader untuk menjadikan refleksi ini sebagai titik balik menuju organisasi yang lebih progresif, solutif, dan berdampak luas di tengah masyarakat.

Kegiatan ini menjadi awal dari rangkaian peringatan menuju 22 tahun PMII Wahid Hasyim yang akan dipuncaki pada 22 Juni mendatang.

Penulis: Irsyad Akil