KENDAL, inspiratif.online – Tumpukan sampah yang menghambat aliran Sungai Kendal di dekat lampu lalu lintas depan Kantor Pemkab kembali dikeluhkan warga.
Rabu (10/12/2025) pagi, Pemerintah Kabupaten Kendal turun langsung melakukan pembersihan setelah beberapa hari terakhir foto dan video kondisi sungai yang dipenuhi sampah ramai beredar di media sosial.
Penumpukan terjadi di pusat kota, Jalan Soekarno–Hatta, tidak jauh dari alun-alun dan masjid besar Kendal. Sampah yang mengendap bukan hanya daun dan plastik, tetapi juga barang berukuran besar seperti kasur, bantal, kursi, hingga sofa.
Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari, yang memantau pembersihan bersama Sekda, menegaskan bahwa jenis sampah tersebut tidak mungkin muncul secara alami.
“Kasur dan bantal itu tidak mungkin terbawa angin. Pasti ada orang yang membuang. Kalau daun dan plastik mungkin karena hujan, tetapi barang berat itu jelas disengaja,” ujarnya.
Ia menyebut dinas terkait sebenarnya rutin membersihkan aliran sungai, namun perilaku sebagian warga masih menjadi kendala.
“Kami berharap masyarakat meningkatkan kesadaran. Sungai ini sudah lama dikeluhkan. Walaupun rutin dibersihkan, kalau perilakunya belum berubah, ya akan begini terus,” katanya.
Bupati juga memastikan program jangka panjang sudah disiapkan. Pemkab berkoordinasi dengan Pusdataru untuk pemasangan penghalang sampah di titik-titik rawan, sekaligus merencanakan normalisasi sungai pada 2026 setelah bertahun-tahun tidak dilakukan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kendal, Aris, mengakui kondisi tersebut sangat memprihatinkan.
“Itu jantung kota, depan masjid, samping alun-alun. Begitu laporan masuk, langsung kami tindaklanjuti,” ungkapnya.
Ia menambahkan, sampah yang menumpuk terdiri atas sampah organik dan nonorganik berukuran besar.
“Kasur, bantal, kursi, sofa menumpuk di situ. Makanya DPUPR, DLH, BPBD, semua turun bersama untuk membersihkan,” ujarnya.

0 Komentar