Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Forkopimda Kendal Petakan Kerawanan Menjelang Nataru, Tiga Pilar Diminta Bergerak Cepat

KENDAL, inspiratif.online – Menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, Forkopimda Kabupaten Kendal menggelar Rapat Koordinasi Tiga Pilar di Pendopo Bahurekso, Rabu (10/12/2025).

Rapat ini tidak berlangsung seremonial seperti biasanya. Forum secara khusus membahas pemetaan kerawanan keamanan, persoalan sosial yang belum terselesaikan, hingga meningkatnya ancaman bencana saat musim penghujan.

Forum Tiga Pilar yang melibatkan pemerintah daerah, TNI, dan Polri digelar sebagai respon atas kompleksitas situasi di Kendal.

Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari menegaskan bahwa seluruh unsur tiga pilar harus sigap menindaklanjuti setiap potensi gangguan.

“Keamanan daerah bukan hanya tugas aparat, tetapi seluruh lapisan masyarakat. Jika ada gejala atau kejadian yang meresahkan, forum tiga pilar harus langsung tanggap,” ujarnya.

Bupati juga menyoroti ancaman bencana yang semakin sering terjadi di Kendal, seperti banjir, angin kencang, dan longsor.

 Ia meminta pemetaan titik rawan, penataan lalu lintas di pusat keramaian, serta percepatan mitigasi melalui pembersihan saluran air dan penanganan pohon rawan tumbang.

“Koordinasi yang solid antara kecamatan, desa, BPBD, dan dinas terkait menjadi kunci agar kondisi tetap aman, terutama di musim hujan,” tambahnya.

Wakil Bupati Kendal Benny Karnadi memperluas pembahasan dengan menyinggung isu ekonomi dan sosial.

“Kemiskinan, infrastruktur, dan sampah semuanya berkaitan dengan keamanan. Jika faktor ini tidak dibenahi, kerawanan akan terus muncul. Tugas terbesar kita adalah menjaga keselamatan publik,” katanya.

Rakor yang menghadirkan pemateri dari Kejaksaan Negeri Kendal, Polres Kendal, dan Kodim 0715 ini menegaskan bahwa menjaga Kendal tetap kondusif bukan hanya soal pengamanan Nataru.

Tetapi juga membaca risiko lebih dalam, mengantisipasi konflik yang belum terselesaikan, serta memperkuat kerja kolaboratif hingga tingkat desa.

Di hadapan peserta, pemateri dari Kejaksaan Negeri Kendal, Dr. Ahmad Hajar Zunaidi, menyampaikan bahwa stabilitas daerah tidak bisa dilepaskan dari berbagai persoalan lama.

“Kerawanan kondusivitas di Kendal muncul bukan hanya dari momentum Nataru, tetapi dari konflik-konflik bertahun-tahun yang belum selesai, seperti sampah, agraria, banjir, dan persoalan sosial lain yang terus berulang,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa penanganan masalah semacam ini membutuhkan keberanian mengambil keputusan dan konsistensi lintas instansi.

Posting Komentar

0 Komentar