Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Indikasi Kurozhumi Orochi Pindah ke Raja Ampat?

 


Akhir- akhir ini kita dikagetkan soal adanya aktivitas pertambangan di Raja Ampat, kondisi di Raja Ampat yang sedang berlangsung saat ini adalah bukan keniscayaan, namun sudah masuk kategori darurat. Sedari dulu kita disuguhkan keindahan alam Raja Ampat, dengan berbagai keanekaragaman hayati dan lanskap laut terbaik di dunia ini. Namun pada saat yang sama, kerusakan dan eksploitasi besar-besaran terjadi di pulau yang indah itu, semakin nyata dan masif.

Membuat kita teringat salah satu karakter di One Piece. Yap, Kurozumi Orochi, sosok problematik yang sangat kejam dan menindas, serta menghamba pada kekuasaan Kaido. Kaido salah satu dari 4 kaisar lautan (Yonkou) atau yang kita kenal sebagai sosok penguasa yang  merebut tanah Wano untuk menambang, merebut pulau Wano Kuni dibantu tiran lokal (Orochi). Kaido bekerja sama dengan Orochi untuk membunuh Kozuki Oden, dan juga memungkinkan Bajak Laut Binatang untuk mengubah Wano menjadi tanah kosong yang hampir lengkap dengan imbalan meminjam kekuatan dan perlindungan Kaido, mengabaikan negaranya sendiri dan orang yang mendukung kepentingannya sendiri.

Saat mulai penambangan, banyak persoalan mulai terjadi, kerusakan lingkungan, air dan udara mulai tercemar. Orochi tak peduli apapun, soal kerusakan yang dialami oleh masyarakat lokal Wano. Sebab, ia telah memperoleh berbagai fasilitas dan kekuasaan yang di terima dari Kaido. Masyakat Wano sendiri dijadikan buruh kasar yang tak manusiawi oleh pemerintahan yang dikendalikan oleh Kaido. Selain itu, terjadi juga praktik-praktik nepotisme di dalamnya, pasalnya yang menduduki jabatan penting disitu hanya mereka yang dekat dengan Kaido.

Mereka, Masyarakat deengan lapisan pekerja di bawah, hanya dijadikan budak dan mendapatkan upah yang layak. Situasi ini, mengingatkan penulis akan apa yang terjadi di Raja Ampat, Papua, yang dikenal dengan surga terakhir di planet bumi. Sangat disayangkan jika keindahan sekelas Raja Ampat dieksploitasi  sumber daya alamnya tanpa memperhatikan kelestarian lingkungan  dan kesejahteraan masyarakat lokal Papua.

Aktivitas penambangan di Raja Ampat telah merusak 500 hektare hutan vegetasi alam di pulau tersebut, pulau-pulau ini merupakan pulau kecil yang seharusnya tak boleh di tambang menurut Undang-undang nomor 1 Tahun 2014 tentang pengelolaan wilayah pesisir, dan pulau-pulau kecil. Atas dalih hilirisasi nikel yang digaungkan oleh pemerintah untuk mewujudkan transisi energi bersih, kini mulai menimbulkan banyak persoalan baru yang justru makin memperparah kerusakan bumi, sampai-sampai harus mengorbankan surga terakhir di bumi.

Jika terus dibiarkan. Apakah nantinya hanya menjadi sebuah dongeng untuk generasi kedepan? Atau kita akan menunggu seseorang dari masa depan sebagai penyelamat. Yap, mungkin sosok yang menyerupai  mugiwara luffy, akankah kita berharap pada entitas yang ada di serial manga One Piece ini untuk menyelamatkan Raja Ampat lewat perjuangan luffy dalam mengusir dan menghajar para penindas dan perusak alam itu dari bumi Raja Ampat.

Memang dalam serial One Piece, seringkali menggambarkan realitas yang ada di dunia nyata, termasuk isu isu kolonialisme, ketimpangan sosial, dan eksploitasi sumber daya alam.

Penulis: Moh. Rizki Nur Ripa’i

Editor: Irsyad Akil

Posting Komentar

0 Komentar