Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Ketika Dosen Jadi Joki Skripsi: Sebuah Keajaiban Akademik dari Kendal

Inspiratif.online Kendal- Kendal sepatutnya berbangga dengan adanya banyak universitas di kabupaten kecil ini, tapi di dibalik megahnya gedung-gedung universitas dan gemerlapnya gelar akademik, tersimpan praktik gelap yang menggerogoti integritas dan marwah pendidikan tinggi di salah satu universitas terbesar di Kendal. Lumrahnya praktik perjokian ini dilakukan secara sembunyi-sembunyi agar dosen pembimbing tidak mengetahui bahwa tugas akhir yang dikerjakan merupakan hasil keringat orang lain.

Ini bukan sekedar kisah mahasiswa malas tetapi cerminan bobroknya sistem pendidikan yang seharusnya menjunjung tinggi nilai objektifitas dan nilai kejujuran.

Teman saya adalah salah satu mahasiswa dari kampus terbesar di Kabupaten Kendal. Dari teman saya ini saya jadi banyak tahu tentang betapa buruknya praktik perjokian yang dilakukan oleh oknum dosen di kampusnya. 

Sebut saja namanya Ayus, seorang mahasiswa dari Fakultas Kalkulator dan Drawing adalah contoh nyata betapa absurdnya dunia perkuliahan. Seharusnya seorang mahasiswa harus berjibaku dengan literatur dan metodologi penelitian justru mendapat jalan pintas berkat "jasa baik" dosen pembimbingnya.

Saat teman-temannya berjibaku dengan revisi yang tak berujung. Ayus malah dengan santainya menikmati hidup dengan merokok dan minum kopi. Bahkan dia hanya memerlukan satu kali bimbingan untuk mendapatkan tanda ACC dari dosen pembimbing yang selama ini menjadi impian mahasiswa lain. Sungguh keajaiban ini sebenarnya sudah membuat iri seisi kampus.

Ketika Integritas Akademik Diabaikan

Ternyata rahasia di dibalik lancarnya skripsi Ayus adalah peran besar dosen pembimbingnya yang baik hati yang menawarkan jasanya untuk menyelesaikan skripsi milik Agus.

Tak perlu pusing-pusing mengenai metodologi penelitian yang membingungkan dan teori-teori yang rumit; sebuah solusi bagi mahasiswa yang ingin cepat-cepat lulus dan melupakan mimpi buruk bernama skripsi.

Dosen, yang seharusnya menjadi pembimbing dan teladan, kini telah menjadi Joki Skripsi Profesional. Sebuah profesi yang sangat menjanjikan.

Yang lebih mencengangkan adalah praktik busuk semacam ini sebenarnya sudah menjadi rahasia umum di lingkungan Fakultas Ayus dan bahkan para petinggi fakultas sudah tahu dan bahkan terkesan menutup mata.

Mungkin mereka berpikiran, "Biarkan mahasiswa senang, yang penting kampus tetap ramai." Sungguh logika yang sungguh "cerdas".

Dosen yang seharusnya menjadi teladan justru memanfaatkan posisinya untuk mencapai kepentingan pribadinya.

Skripsi yang seharusnya menjadi mahakarya intelektual, kini berubah menjadi komoditas yang bisa diperjualbelikan. Sebuah ironi yang lebih pahit dari biji mahoni.

Lingkaran setan dibalik pembiaran

Praktik ini menciptakan lingkaran setan yang sulit diputus. Praktik semacam ini akan menimbulkan dampak yang 'mengerikan.' Dampak dari praktik ini sungguh mengerikan, bukan hanya masalah cepat lulus atau terlambat lulus saja tapi lebih dari itu. Bagaimana tidak lulusan yang dihasilkan tidak kompeten dalam dunia kerja.

Lebih parahnya lagi, pembiaran yang dilakukan oleh petinggi kampus justru akan memperparah keadaan. Alih-alih menindak tegas pelaku, mereka malah memilih untuk menutup mata demi menjaga citra semu.

Sampai kapan praktik busuk ini akan terus dibiarkan? Akankah kampus akan menjadi “pasar gelap”? Apakah akan ada suara-suara lantang yang berani melawan kebusukan ini? Mari renungkan pendidikan tinggi kita dipertaruhkan.

Penting untuk digarisbawahi bahwa tindakan ini merupakan tindakan yang sangat buruk dan tidak dapat dibenarkan, tindakan ini dapat merusak sistem pendidikan dan menghasilkan lulusan yang tidak berkualitas.

Tulisan sama sekali tidak bermaksud menjelekkan universitas yang ada di Kendal. Saya hanya bermaksud untuk membuka perspektif pembaca sekalian terkait dengan adanya praktik joki skripsi yang dilakukan oleh oknum dosen di salah satu universitas di Kendal.

Kontributor: Imam Baharuddin 

Editor: Irsyad Akil 

Posting Komentar

0 Komentar