Inspiratif.online Semarang- Pengesahan Revisi Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI) yang disahkan pada 20 Maret 2025 menimbulkan kekhawatiran terkait dominasi militer dalam ranah sipil dan dampaknya terhadap perekonomian. Di balik Perubahan yang mencakup perluasan peran TNI dalam jabatan sipil, perpanjangan usia pensiun, dan keterlibatan dalam kebijakan strategis negara, muncul pertanyaan: bagaimana implikasi kebijakan ini terhadap perekonomian, iklim investasi, kesehatan fiskal APBN , dan Industri UMKM?
Pertanyaan ini relevan, mengingat
TNI tidak hanya berperan sebagai garda pertahanan, tetapi kini juga terlibat
lebih dalam dalam ranah sipil dan kebijakan strategis negara.
Dominasi Militer dan Pelemahan
Ekonomi
- Keterlibatan
TNI di Ranah Sipil
Revisi UU TNI membuka
peluang bagi anggota aktif TNI untuk menduduki jabatan di 14 kementerian atau
lembaga sipil. Hal ini berpotensi menciptakan crowding out effect, yaitu
penggantian peran masyarakat sipil oleh militer, yang dapat mengurangi
efisiensi sumber daya dan memperburuk iklim usaha. Misalnya, sektor UMKM yang
menyumbang lebih dari 60% PDB Indonesia dikhawatirkan akan kehilangan akses ke
proyek-proyek strategis yang kini diawasi oleh militer.
- Dampak
pada UMKM
Keterlibatan TNI dalam
program seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan proyek food estate
menunjukkan potensi perebutan lapangan kerja yang sebelumnya menjadi peluang
bagi masyarakat sipil. Untuk bertahan, UMKM perlu beradaptasi dengan memperkuat
kolaborasi dengan sektor swasta, memperluas pemasaran digital, dan memanfaatkan
insentif pemerintah.
Militer
di BUMN: Ancaman atau Peluang bagi Investor?
- Gangguan
Tata Kelola BUMN
Meski UU ini tidak
secara langsung menyebutkan BUMN, keterlibatan TNI dalam sektor strategis dapat
memengaruhi meritokrasi di BUMN. Penempatan anggota militer aktif berisiko
menurunkan moral staf, menciptakan brain drain, dan mengurangi daya
saing perusahaan.
- Kekhawatiran
Investor
Dominasi militer dalam
ekonomi dapat menciptakan persepsi bahwa Indonesia kembali ke sistem komando
ekonomi, bukan inovasi dan persaingan sehat. Hal ini berpotensi menurunkan
minat investasi asing (FDI), yang ditargetkan mencapai Rp3.414 triliun pada 2029.
- Pengalaman
Negara Lain
Contoh dari Mesir dan
Myanmar menunjukkan bahwa dominasi militer sering kali menciptakan monopoli
ekonomi, mengurangi daya saing, dan meningkatkan risiko korupsi serta konflik
kepentingan.
Perpanjangan
Usia Jabatan: Beban atau Penghematan bagi APBN?
- Efek
pada Anggaran Negara
Perpanjangan usia
pensiun prajurit aktif dapat menghemat dana pensiun dalam jangka pendek tetapi
meningkatkan beban fiskal jangka panjang karena jumlah penerima pensiun
bertambah. Dengan belanja pegawai pemerintah tahun 2025 mencapai Rp521,4
triliun, kebijakan ini dapat memperburuk defisit APBN yang sudah diproyeksikan
mendekati batas konstitusional sebesar 3% PDB.
- Keuntungan
Strategis
Di sisi lain,
mempertahankan prajurit senior dapat membantu menghadapi ancaman kompleks
seperti keamanan siber dan terorisme. Namun, evaluasi berkala diperlukan untuk memastikan
efektivitas kebijakan ini.
Tantangan dan Peluang
bagi UMKM
Meskipun revisi UU TNI
membawa tantangan besar bagi UMKM, peluang tetap ada jika pelaku usaha mampu
beradaptasi. Langkah-langkah seperti memperkuat jaringan pemasaran digital dan
kolaborasi dengan sektor swasta dapat membantu UMKM tetap kompetitif di tengah
perubahan besar.
Kesimpulan: Keamanan vs
Pertumbuhan Ekonomi
Pengesahan UU TNI
merupakan upaya untuk merespons tantangan keamanan nasional, tetapi
integrasinya ke ranah sipil harus diimbangi dengan mekanisme checks and
balances. Pemerintah perlu memastikan:
- Keterlibatan
TNI tidak mengganggu tata kelola profesional di sektor strategis.
- Kebijakan
perpanjangan usia pensiun dievaluasi secara berkala.
- Akuntabilitas
anggaran ditingkatkan untuk mencegah inefisiensi.
Jika tidak dikelola
dengan transparansi, kebijakan ini berisiko memicu politisasi militer,
membebani fiskal negara, dan melemahkan daya saing ekonomi Indonesia di masa
depan.
Sumber:
https://www.tempo.co/ekonomi/celios-beberkan-ancaman-ruu-tni-terhadap-perekonomian-1220767
https://www.kedaipena.com/dampak-pengesahan-ruu-tni-terhadap-ekonomi-investor-dan-ruang-fiskal-apbn/
0 Komentar